Sunday, February 13

oh.. bu dewi

sebenernya cerita ini udah lama banget, tp gatau kenapa pingin diceritain disini :D hehe
cekidot gan~

jumat, 1 oktober 2010. \
siang itu, aku sedang berada di dalam kelas. shavira, adik kelasku datang bersama temannya adel, untuk mencariku. ternyata mereka ingin memberikan kado ulang tahun. ya, ulang tahunku yang ke 15 pada tanggal 30 september hari kamis kemarin. ternyata shavira ingin aku membuka kotak coklat berpita itu sekarang, maka, tanpa ba-bi-bu, aku langsung membukanya. boneka. ternyata aku aku dihadiahkan boneka teddy bear untuk ulang tahun ke 15-ku. wow. sebenarnya aku senang. terlalu senang malah, karna belum pernah ada yang memberiku hadiah boneka beruang. tidak juga ayah atau ibuku.
sepulang sekolah, andrea, teman sekelasku, memberitahukan bahwa anak kelas 9-1 tidak perlu membawa laptop untuk pengayaan bahasa indonesia besok. aha! itu dia. senang sekali rasanya tidak perlu repot membawa benda yanga berat itu besok. terlebih lagi besok adalah pengayaan pertama kami. maka, dengan bergumam "oh." aku melangkahkan kakiku pulang.

keesokan harinya, aku telah berada di sekolah. aku hanya mengenakan kemeja merah kotak-kotakku yang telah di setrika rapi tadi malam. dengan mantap, aku berjalan menuju kelas. kosong. kelas 9-1 itu kosong, bahkan lampu saja tidak menyala. sunyi sekali, aku jadi teringat cerita taman-teman tentang penghuni kelas 9-1 itu. katanya ada yang melihat tuyul, pocong, kuntilanak dan sejenisnya. dengan langkah gontai dan sedikit keberanian, aku menyalakan lampu. lalu menyeret kursi yang berada di dekatku. aku duduk, membuka halaman ke 32 novelku, dan berharap seseorang segera datang.
ternyata tuhan mengabulkan doaku. Tiwi Tirani, siswi kelas 9-2 membuka pintu perlahan. lalu ia meletakkan tasnya dia atas meja, dan duduk disebelahku. sudah menjadi kebiasaan anak kelas 9-2, untuk singgah ke kelas 9-1. karna kelas mereka berada di lantai atas, didepan perpustakaan yang terkenal angkernya.
selama kami berbual, andrea nabilla, teman sekelasku, datang bersama yang lain. ternyata mereka sudah datang dari tadi. mereka bercengkrama sambil menunggu teman-teman lain di depan hall. kemudian, tiwi, dan anak kelas 9-2 lainnya naik, menuju kelas mereka. tetapi aku tidak peduli, karna aku terlalu asik membaca novel autumn in paris-ku. tiba-tiba andrea menyentuh pundakku, "un, bawa latop ga?" tanyanya, polos. refleks, alis mataku terangkat. "loh? kan katanya hari ini gausah bawa laptop?!"
"iya, tapi ibu bilang hari ini jadi bawa laptop"
"kamu bawa ga?"
"bawa"
"yaah.. aku ga tau de, duh gimana dong.. aku gak dapet kabar sih" kataku, sedikit panik.
"duh, gatau deh un.."jawab andrea, cuek. tiba-tiba, bu Dewi, guru bahasa indonesia kami, masuk. "waah udah pada dateng, ini tolong andrea letakin laptop ibu diatas meja, ibu mau ambil sesuatu dulu dikantor".
sesaat beliau akan pergi, dengan spontan aku berkata, " ibu maaaaf.. saya ga bawa laptop, saya gatau kalo hari ini disuruh bawa laptop, padahal kemarin katanya gak jadi.. maaf ya bu.. " aku terus mengoceh dengan segala tetekbengek agar beliau memaafkanku. aku sangka beliau dengan mudahnya akan memaafkanku. tetapi aku salah. SALAH BESAR! air muka beliau langsung berubah. dengan sedikit tersenyum, ia bergumam, "biasanya yang gak bawa laptop itu, males buat  minjemin ke temennya". aku bingung. hendak bertanya lagi, tetapi tidak bisa, karna beliau telah masuk ke ruang kantor. aku berbalik badan, dan memberikan tatapan ada - apa - dengannya? , pada andrea. tetapi andrea hanya mengangkat bahu, cuek. 

lima menit kemudian, bu dewi masuk. tangannya penuh oleh lembaran soal-soal try out minggu lalu. dengan lembut beliau berkata,"anak-anak, sebelumnya, saya ingin mengingatkan kepada kalian semua, jangan jadi orang yang.. hm.. kikir. baik dalam bentuk benda, ataupun ilmu. percayalah ya nak, kalo ilmu itu kalian berikan kepada orang lain, ilmu tersebut tidak akan hilang, apa lagi jika ilmu itu bermanfaat kepada orang lain, begitu pula benda. hmm, begitu ya nak ya..." tutur beliau, sambil menatapku.
kelas hening. tidak ada sedikitpun suara. kemudian bu dewi mengeluarkan suara lagi, "baiklah anak-anak, kerjakan lagi soal-soal try out ini, mana yang tidak mengerti cari di internet". kemudian beliau membagikan soal-soal tersebut. kelas yang berjumlah 18 orang ini, tidak mengeluarkan suara, mereka dengan sigap mengeluarkan laptop mereka masing-masing. beberapa siswa ada juga yang tidak membawa laptop. tapi tanpa berkata apapun teman disebelahnya akan berbaik hati meletakkan laptopnya di tengah- tangah, agar dapat digunakan berdua. aku sangka hal tersebut terjadi pula padaku. ternyata tidak. andrea dengan cuek mengutak-atik laptopnya, tanpa mempedulikan aku.
sebelum aku sempat menyentuh lembaran soal tersebut, bu dewi, berkata dengan lantang, "sebelum itu, kita buat 4 kelompok ya, hem, siapa yang akan kalian calonkan menjadi ketuanya? ayo silahkan.."
"zarra buu..!" teriak nora.
"oke, kelompok pertama ketuanya zarra. siapa lagi?" kata bu dewi, sambil menulis nama zarra di papan tulis.
"heemm, fikran buu!" kata azmi lantang.
"gallo jugaa buu!" seorang lagi berteriak.
"hem oke, fikran sama gallo juga. siapa lagi nih?" tanya bu dewi.
hening.
"sodrina buu!" teriak gallo, dari belakang.
aku kaget. bermacam-macam kutukan keluar dr mulutku lewat bisikan kecil. untungnya tidak ada yang mendengar. "dini?" gumam bu dewi heran, sambil menatapku sinis. lalu beliau berkata lagi, "berbagi laptop saja dia tidak mau, apa lagi berbagi ilmu?" gumamnya, pelan. dingin dan menusuk. aku diam. otakku berusaha untuk mencerna satu kalimat tersebut. tidak ada yg mengeluarkan suara. tidak ada yang berani. setelah aku berhasil menelan kalimat tersebut. aku terperangah. tetapi tidak ada keberanian saat itu. maka, aku diam.
satu persatu, teman-temanku bergilir menuliskan nama mereka di bawah nama ketua yang mereka pilih. terlihat dengan jelas, dibawah nama zarra, fikran dan gallo, telah tertulis beberapa nama. tetapi tidak seorangpun yang menuliskan namanya di bawah namaku. tidak apa- apa. masih ada andrea dan wahyu yang belum menuliskan namanya. saat giliran wahyu, ia berdiri dan menuliskan namanya di bawah nama zarra. aku diam. aku hanya mampu menatap andrea. masih ada sedikit harapan untukku.
tetapi aku salah. lagi. andrea mengangkat tangannya, sambil sedikit berteriak kepada wahyu, "tolong tulisin namaku di bawah nama gallo dong.." katanya, polos. sangat polos. ia tidak sedikitpun melirik ke arahku, yang duduk di sebelahnya.
"kamu lihat sendiri kan,dini? tidak seorangpun yang memilih kamu, itu karna kamu tidak mau berbagi." kata bu dewi tiba-tiba. jantungku berdetak dua kali lebih cepat. aku tidak terima.
maka, dengan sedikit keberanian, akhirnya aku mengeluarkan suara, "saya bukannya gak mau berbagi bu, saya gak tau.. saya gak di kasih kabar.." kataku. sedikit terisak.
"kenapa kamu tidak tahu hah?!" jawab bu dewi. sambil bejalan dua langkah ke arahku. "kenapa cuma kamu yang tidak tahu?! AYO JAWAB!" teriakan bu dewi.
 haha. sunggu aneh. entah kenapa aku menjadi bisu.
"kenapa kamu tidak jawab pertanyaan saya?" kata bu dewi sinis. aku tetap diam menatapnya.
"itu karna kamu tidak mau tahu! KAMU TIDAK PERNAH MAU TAHU!!" beliau berteriak, mencondongkan badannya tepat 50 cm di depan mukaku, sambil melotot. aku menahan air mata yang nyaris keluar. mataku tidak lepas dari tatapannya.
"saya bukannya tidak mau tahu bu.." suaraku pecah.
tanpa mempedulikanku, bu dewi terus berteriak. "saya masih ingat, siapa-siapa saja anak yang berjanji akan membawa laptopnya hari ini. termasuk kamu!! iya kan?! sekarang kamu yang tidak menepati janjimu sendiri!". air mataku tidak dapat dibendung lagi. deras sekali. aku tidak berhasil menahannya. padahal, aku tidak ingin di cap sebagai si cengeng di kelas ini.
melihat aku menangis, bu dewi semakin menjadi-jadi. "tidak usah jual air mata ya disini! saya tidak butuh air matamu!" teriak beliau. aku menoleh ke kiri, ke arah andrea. manatapnya dengan tatapan please-bantu-aku! tetapi ia justru balik menatapku dengan tatapan maaf-aku-gak-bisa-bantu. aku tidak kuat begini terus. tubuhku mulai protes. aku bergerak-gerak tidak jelas, sambil menunduk. berusaha sekuat tenaga menahan isakanku.
"untuk apa kamu bergerak-gerak seperti itu? kamu mau meremehkan saya ya?!" hardik bu dewi. ingin sekali rasanya kabur dari kelas itu, jauh dari guru killer tersebut, dan dapat menangis sepuas-puasnya.
"APA SALAH KALAU SAYA MENGAJARI KAMU SEPERTI INI?!" teriaknya, menjadi-jadi. "APA SALAH KALAU SAYA MENERIAKI KAMU SEPERTI INI HAH?!" kini wajahnya tepat 30 cm di depan wajahku. tidak ada yang membelaku. aku hanya bisa menutup mata, sambil mengepal tanganku erat-erat. sementara itu, bu dewi belum puas meneriaki ku, "APA SALAH KALAU SAYA HANYA INGIN MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN PADAMU?!"
aku kaget. SANGAT KAGET! bergegas membuka mata. terlihat bu dewi tersenyum, sambil merentangkan tangannya lebar, untuk memelukku. kelas tiba- tiba menjadi ribut. ada yang berteriak "ahahaha! kasian deh lo di kerjain!" ada pula yang bergumam, "sabar ya uni.." dan ada pula yang berkata, "cup..cup..cup.. jangan nangis yaa.." tangis ku terhenti.
aku menatap andrea. ia tersenyum manis menatapku, sambil bergumam, "maafin aku tadi ya un.. maaf banget.." lalu aku menoleh ke arah bu dewi, ternyata kini ia tertawa. lalu aku menoleh lagi ke arah andrea, lalu bu dewi. tiba-tiba bu dewi memelukku. bagus, memang itu yang aku butuhkan. saat di peluk bu dewi, solah-olah aku menerima tamparan yang hebat, dan otakku memberitahukan  bahwa aku.. dikerjain. ya benar. d-i-k-e-r-j-a-i-n! tangisku memecah. sedih, kesal, haru, marah, menjadi satu. aku menangis sekuat-kuatnya. tubuhku berguncang oleh isakanku yang kuat. kelas menjadi ramai kembali. mereka tertawa. aku berusaha melepaskan diri dari pelukan bu dewi, hendak mengatakan sesuatu. entah mengapa, kelas yang tadinya ramai kini hening, untuk mendengarkan apa yang ingin aku katakan. dengan terisak aku bergumam, "...bb..bu.. dd.. ddewi jja..jjahh.. jahhaat.." tawa teman-temanku menggelegar. bu dewi juga tertawa terbahak-bahak.
sungguh, kenangan pahit yang tak bisa terlupakan.


me, and my teddy bear :)



my surprise birthday's party








Friday, February 4

all iz well~

februari.
4 februari.
hm.

oh februari, knp kau cepat sekali datang?!
bagus sekali teman, UN tinggal 2 bulan lagi! hoho keren! *nangis T_T

UN aja belom siap, apa lg UAS O_O hem, jujur ya,  lebih takut UAS dr pada UN. hmm.. ya, you know.. KARNA ADA IPS! dan IPS itu banyak banget ya hafalannya, dan itu juga kita mesti ngafalinnya dr kelas 1 smp sampe 3 smp. haha. oh, joy.
dan itu belom ditambah sama ujian harian, dan pr *apalagi pr senibudaya blablabla. hem, sebenernya sih bersyukur masih kelas 3 smp, kalo 3 sma gmn yak? +_+ bisa belajar sampe botak!
ya, berjuang lah kakak-kakakku yg SMA!

just say, ALL IZ WELL.